12 Februari 2012

Nyamannya Sedekah





Kisah 1:

Dari iluvislam

Segalanya berjalan dengan baik. RM 1 di masukkan dari satu tabung ke satu tabung dan daripada seorang peminta sedekah ke seorang peminta sedekah. Namun, ada sesuatu 

yang tak dirancang berlaku. Ianya berlaku dibawah sedar.. Memang tidak sedari langsung. Tersangatlah tidak sengaja.

Dalam kelancaran Mat Ozil menghulurkan sedekahnya, tiba-tiba apabila datang kepada seorang peminta sedekah yang cacat, dia 'ter'masukkan duit RM10 ke dalam balang 

coklat yang digunakan peminta sedekah itu untuk meminta sedekah.

Pada mulanya dia langsung tak sedar bahawa duit yang dia masukkan itu duit RM10. Namun setelah melangkah selangkah daripada peminta sedekah itu, dia terpana. Tersedar.

" Aduh, macam mana pulak boleh masuk duit RM10 pulak ni. " Sambil menggaru kepalanya yang tak gatal.

Budget Mat Ozil untuk membeli barangan lain terus tersasar jauh kerana dia bukanlah seorang yang punya banyak wang. Hanya bawa sekadar 'cukup-cukup' sahaja.

... sambungan  http://goo.gl/j5wGa





Kisah 2:

Dari pakarhowto

Saya berpegang pada pesanan ini. Setiap kali saya sempit, bila buka wallet ada RM2 saya sedekahkan RM1. Kalau ada RM40 saya sedekahkan RM10. Kalau ada lebihan saya 

sedekahkan sedikit. Kalau ada rakan susah nak pinjam duit, saya pinjamkan dengan niat kalau dia bayar alhamdullilah, kalau tak saya anggap saya sedekah. Alhamdullilah, 

rezeki Allah permudahkan setakat ini dan harapnya pada masa akan datang. Itu juga amalan kawan saya.

Pernah suatu hari rakan saya seorang jurutera baru sahaja accident kereta


... sambungan http://goo.gl/m2YpE




Kisah 3:

Dari amalansedekah blogspot

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Dahulu ada seorang lelaki yang telah bernazar, 'Aku akan bersedekah dengan suatu sedekah.' Kemudian dia keluar dari rumah membawa 

sesuatu dan menyerahkannya ke tangan pencuri.

Melihatkan hal itu, orang-orang di sekelilingnya mencemuh perbuatannya itu. Dengan sini mereka berkata kepadanya, 'Malam ini engkau bersedekah kepada seorang pencuri.' 

Namun orang itu berkata dengan tenang, 'Ya Allah, segala puji bagi-Mu kerana aku mampu bersedekah walaupun kepada seorang pencuri. Aku akan bersedekah lagi dengan 

sedekah yang lain.'

... sambungan http://goo.gl/BRWNS





Kisah 4:

Dari paranorms

Suatu hari ada seorang pedagang datang kepada salah seorang staf saya. Ia mengaku punya utang Rp. 30 juta, dan tidak tahu lagi ke mana harus mencari uang untuk melunasi 

utangnya. Oleh staf saya, ia disuruh shodaqoh. Apa yang bisa dilakukannya? Ia mengaku tak punya sesuatu yang berharga untuk dijual.. Akhirnya staf saya menganjurkan 

agar ia menjual motor vespanya dan menshodaqohkan hasilnya. Ter-nyata, pada saat ia sedang menawarkan sepeda motor tersebut, kakak-nya yang di Swiss kirim SMS. 

Isinya menyatakan bahwa ia baru saja mentransfer dana senilai Rp. 30 juta...?
(Ustadz Yusuf Mansur)

... sambungan http://goo.gl/7kjTu



Kisah 5:

Dari hamdanisekumpul

Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang 

pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-anakku! " Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar-benar bersyukur dan 

menyadari,bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat 

membutuhkan. Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu 

menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami.

... sambungan http://goo.gl/D7f9W





Kisah 6:

Dari baitulkasih


"Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah".
 
"Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah "Ubatilah penyakitmu dengan sedekah".

... sambungan http://goo.gl/UkBJq





Kisah 7:

Dari ronywijaya

Agak kesal dengan pertanyaan sang supir, Ustadz Yusuf menyuruhnya segera berdiri. Kemudian ia bertanya, "Maaf… boleh saya tanya pertanyaan yang sifatnya pribadi? 

"Supir itu mengangguk. "Nggak bakal tersinggung?" Kembali supir itu mengangguk. "Bawa duit berapa di dompet?" desak Ustadz Yusuf. Supir itu mengeluarkan uangnya 

dalam dompet, jumlahnya seratus ribu rupiah. Langsung Ustadz Yusuf mengambilnya. "Nah, uang ini akan saya sedekahkan, ikhlas?"

Supir itu menggaruk-garukkan kepalanya, namun sejurus kemudian mengangguk dengan terpaksa. "Dalam tujuh hari kerja, akan ada balasan dari Allah!" "Kalau nggak, Ustad?" 

"Uangnya saya kembaliin!"

Mulailah sejak itu ia menghitung hari. Hari pertama tidak ada apa-apa, demikian pula hari kedua, bahkan pada hari ketiga uangnya hilang sejumlah 25 ribu rupiah. Rupanya 

ketika ditanya Ustadz Yusuf tempo hari, sebenarnya ia bawa uang 125 ribu rupiah, namun keselip.


... sambungan http://goo.gl/kP30Z




Kisah 8:

Dari imaduddien

"Aku memiliki anak perempuan yang masih kecil, yang terkena penyakit di tenggorokannya. Aku telah pergi bersamanya ke beberapa rumah sakit dan telah membeberkan 

jenis penyakit yang dialami anakku kepada banyak dokter, namun semuanya tidak bermanfaat. Sakitnya menjadi semakin bandel. Aku hampir saja ikut sakit lantaran 


memikirkan sakit anakku, yang menjadikan semua anggota keluarga tak bisa tidur. Kami telah menempuh langkah-langkah untuk meringankan sakitnya, hingga akhirnya kami 

merasa putus asa dari semua itu, kecuali dari rahmat Allah Ta'ala.
Sampai suatu ketika datanglah secercah harapan dan terbukalah pintu solusi. Ada seorang yang shalih menghubungiku dan mengingatkanku akan hadits Nabi n :

"Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah." (HR. Thabrani dan Baihaqi)
Aku berkata kepadanya, "Sungguh, aku telah banyak bersedekah." Ia 

... sambungan http://goo.gl/Y3utu





Kisah 9:

Dari albazrah blogspot

Wanita Saudi itu terperanjat lalu berkata:

"Kenapa engkau tidak memberitahu ku. Kalau begitu mahukah aku berikan kamu cuti selama satu tahun lalu engkau pulang dan susukan bayimu sehingga cukup kemudian baru 

kamu datang ke sini. Aku akan menanggung semua biaya kamu sehingga satu tahun, baru kamu kembali lagi bekerja."

Begitu murah hati wanita itu merahmati seorang ibu yang terpisah dengan anaknya.

Manakala wanita Saudi itu semakin hari dia merasakan keringanan dari sakitnya, apabila kembali bertemu doktor untuk pembedahan, doktor begitu terperanjat mengatakan 

sudah mengecil dan semakin hilang bengkak ketumbuhan di payudaranya. Pembedahan tidak perlu dijalankan lagi.

... sambungan http://goo.gl/vSfTO




Kisah 10:

Dari ceritateladan

Kisah itu bermula saat sang suami, sebut saja namanya Abdullah, tidak datang menjemput istrinya. Sang istri, sebut saja namanya Zahra, cemas karena Abdullah tidak 

membalas sms yang dikirimnya 15 menit yang lalu. Sambil terus berharap Abdullah datang, Zahra berusaha mencari kendaraan umum untuk pulang.

Hari sudah beranjak sore. Abdullah belum kelihatan, sementara kendaraan umum yang dinantikan juga belum datang.


... sambungan http://goo.gl/QUZGY



Kisah 11:

Dari harakah daily

Sebaik pulang dari rumah Nabi, Ali bin Abu Talib menemui isteri tercintanya, Fatimah az-Zahra dan bertanya: "Wahai wanita mulia, adakah kamu mempunyai manakan untuk 

suamimu?"

Fatimah menjawab: "Demi Allah, saya tidak mempunyai makana sedikit pun. Tetapi ini ada enam dirham yang saya terima daripada Salman sebagai upah memintal. Saya mahu 

belikan makanan untuk Hassan dan Husain." Ali berkata: "Biar saya sahaja yang pergi membeli makanan."

Fatimah segera menyerahkan enam dirham itu kepada suaminya. Ali keluar lagi bagi membeli makanan. Di tengah jalan, Ali bertemu seorang lelaki yang berkata: "Siapa yang 

mahu memberikan pinjaman kepada Tuhan yang maha pengasih dan selalu menepati janji?"

Tanpa berfikir panjang, Ali menyerahkan semua wangnya sebanyak enam dirham. Lalu dia pulang dengan tangan kosong. Fatimah, yang melihat suaminya pulang tanpa 

membawa makanan, menangis. Ali pun bertanya: "Wahai Fatimah mengapa kamu menangis?"

"Wahai suamiku, kamu pulang tanpa membawa apa-apa," kata Fatimah. Ali menjawab: "Aku meminjamkan wang itu kepada Allah."

Fatimah berkata: "Sekiranya begitu, saya menyokong tindakanmu." Ali kemudian keluar rumah lagi dan berniat hendak menemui Nabi s.a.w. Di tengah jalan seorang Arab 

Badwi yang sedang menuntun seekor unta menghampirinya, dan berkata: "Wahai Aba-al Hassan, belilah unta ini."

Ali berkata: "Saya tidak mempunyai wang." "Kamu boleh membayarnya pada bila-bila masa," kata Badwi itu. "Berapa harganya?" tanya Ali. "Tidak mahal, 100 dirham 

sahaja."


... sambungan http://goo.gl/nFhFt




MENURUT AL-QURAN 

"Bandingan pemberian orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, sama seperti sebiji benih yang tumbuh mengeluarkan tujuh tangkai, setiap tangkai itu 

mengandungi 100 biji. Dan ingatlah, Allah akan melipatgandakan pahala bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan Allah Maha Luas ( rahmatNya ) lagi meliputi ilmu 

pengetahuanNya". (  AlBaqarah : 261 ) 

Berikan sesuatu yang kita sayangi. Ini jelas dalam al-Quran (surah al-Imran ayat 92). Allah sudah janji akan melipatgandakan pahala sampai 10 kali lipat bagi mereka yang 

berbuat kebaikan. Jadi sebetulnya kita tak perlu ragu untuk menyisihkan penghasilan bagi mereka yang membutuhkan. 1 – 1 = 10, itulah ilmu sedekah. Banyak kejadian 

dibalik fenomena keajaiban sedekah.

Cari harta dunia untuk dijadikan bekalan akhirat. (Dunia untuk akhirat, bukan untuk dunia). Amalan diberkati ialah hasil peluh sendiri dan juga melalui jual beli (perniagaan). 


Al Hadith ... SELAGI PELUANG MASIH ADA… 

Maksud sabda Nabi saw : "Segeralah kamu bersedekah, kerana  bala bencana itu tidak dapat melangkahi sedekah" ( H.R Al-Baihaqi ) 

Dari Abu Hurairah r.a katanya : Seorang lelaki menghadap Rasulullah saw lalu bertanya : Wahai Rasulullah! Sedekah mana satu yang lebih besar ? Nabi  saw  menjawab  :  

Engkau bersedekah ketika sihat dan sangat sayangkan hartamu; ketika engkau  takutkan kepapaan dan berharap hendakkan kaya-raya. Janganlah engkau bertangguh  untuk  bersedekah, sehingga apabila nyawa sampai ke kerongkong, barulah engkau berkata : Aku mahu bersedekah untuk si anu u dan sekian lagi untuk si anu ( H.R Al-Bukhari ) 

Dalam satu hadith, Nabi menerangkan setiap awal pagi, semasa terbit matahari ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru 'Ya Tuhanku, kurniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerana Allah. Yang satu lagi menyeru 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya (lokek)'

Orang fakir miskin (yang sangat menderita) bukanlah orang yang (menadah tangan) meminta-minta ke sana ke mari kepada orang ramai, yang apabila ia mendapat satu atau dua suap makanan atau mendapat sebiji atau dua biji buah kurma – ia akan pergi ke tempat lain meminta lagi. Sebenarnya orang fakir miskin (yang sangat-sangat menderita) 

itu ialah orang yang tidak mempunyai sesuatu yang mencukupi sara hidupnya. Dan ia pula malu hendak meminta bantuan kepada orang ramai dan orang ramai pula tidak mengetahui keadaan penderitaannya untuk diberi bantuan." (Hadis sahih, riwayat Imam Ahmad).

30 Januari 2012

Tempayan Emas

 Baba Tohir sedang memberi kuliah. Kali ini ilmu AlQuran dan ilmu Hadith. Dalam suasana yang serba kekurangan, para penutut begitu khusyuk mendengar dan membuat catatan peribadi apa yang mereka fahami.
Baba adalah guru dari Selatan Thailand, yang pernah menjadi penuntut di Pondok Patani. Berbekalkan ilmu yang diperolehi, kini ilmu tersebut di sebar luaskan di Pondok Munajiyah, Gua Musang, Kelantan.
Para penuntut ilmu ini, terdiri dari warga negara kita dari pelbagai lapisan usia masyarakat seramai 80 orang sedang bertungkus lumus memahami apa yang tersirat dan tersurat disebalik ilmu yang disampaikan Baba.

Para penuntut ini bukannya belajar di dalam bilik syarahan yang berhawa dingin yang lengkap dengan meja/kerusi yang tersusun rapi dan whiteboard yang baik. Sebaliknya, masjid yang baru 70% siapdibina sejak 3 tahun lepas, digunakan sepenuhnya bagi melahirkan bakal pewaris ilmu nabi, yang bakal menjadi pendakwah kitab-kitab tua di serata pelusuk tanahair yang suatu hari nanti, insyallah.
Dimulai dengan mengorbankan diri untuk belajar, memerah akal fikiran untuk memahami dan kemudian memohon taufiq dari Allah untuk meladani; bukanlah suatu ikhtiar yang senang. Redha Allah dan redha Rasullullah serta barakah guru dapat memudahkan sesuatu yang sukar. Itulah yang diharapkan para penuntut siang dan malam ini

Kasih sayang dari masyarakat, suatu hari nanti, membolehkan segala ilmu yang dipelajari dapat dicurahkan kembali ke tempayan emas yang telah lama kontang di telaga akal fikiran masyarakat.

Sebuah kisah tempayan emas yang melambangkan kesolehan dua lelaki yang ketika menghadapai suatu keadaan, keduanya lalu pergi menemui seorang yang berilmu agar memutuskan perkara yang sedang mereka hadapi. Peristiwa ini terjadi sebelum kelahiran Nabi kita Muhammad SAW.

Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah R.A, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang ertinya):

Ada seorang lelaki membeli sebidang tanah dari seseorang. Yang ternyata di dalam tanah yang dia beli tersebut itu terdapat sebuah tempayan emas. Lalu berkatalah orang yang membeli tanah itu kepada penjual tanah tersebut:

Ambillah emasmu, sebenarnya aku hanya membeli tanah darimu, bukan membeli emas.”

Si pemilik tanah berkata kepadanya: “bahawasanya saya menjual tanah kepadamu beserta isinya.”

Oleh kerana masing-masing dari mereka tidak ada yang mahu mengaku tempayan emas tersebut, maka akhirnya keduanya pun menemui seseorang untuk menjadi hakim atas masalah yang mereka hadapi.

Kemudian berkatalah orang yang diangkat menjadi hakim tersebut: “Apakah kamu berdua mempunyai anak?”

Salah satu dari mereka berkata: “Na’am, Saya ada seorang anak lelaki.”

Yang lain berkata: “Saya ada seorang anak perempuan.”

Lalu Sang hakim berkata: “Nikahkanlah mereka berdua dan berilah mereka belanja dari harta ini serta bersedekahlah kalian berdua.”

Kedua lelaki itu menjauh dari harta tersebut sampai akhirnya mereka datang kepada seseorang untuk menjadi hakim yang memutuskan perkara mereka berdua. Menurut sebagian ulama, zahirnya lelaki itu bukanlah hakim, tapi mereka berdua memintanya memutuskan persoalan di antara mereka.

Adapun kesalahfahaman si penjual, bahawa dia menjual tanah dan apa yang ada di dalamnya, sehingga emas itu bukan miliknya. Sementara si pembeli beralasan, bahawa dia hanya membeli tanah, bukan emas.

Moral kisah ini adalah apakah tempayan emas kita sepadan dengan kezuhudan kita terhadap harta ‘yang bukan milik kita’? Bagaimana untuk menukarkan sesuatu yang sudah berada ditangan kita supaya menjadi milik kekal kita di akhriat kelak?

Jawapannya tidak lain ialah mengorban harta tersebut kejalan fisabillilah iaitu mendermakan untuk para penuntut disini yang berjihad menuntut ilmu agar dapat dicurahkan kembali kepada masyarakat. Pengorbanan harta dari orang yang ingin menuntut keredaan Allah adalah umpama dua orang lelaki yang disebutkan didalam kisah diatas.

Sehubungan dengan itu, jika ada tuan/puan adik/kakak yang tua mahupun yang muda, ingin menyumbang kearah jalan fisabillilah, sila salurkan sumbangan ikhlas ke


Akhir kata, ada tiga golongan manusia dalam berinfaq :

1- Orang yang berinfaq kerana riyak ( ingin dilihat dan menunjuk kepada orang) dan sum'ah ( ingin didengar bahawa ia seorang dermawan ), maka diakhirat kelak dia tidak akan mendapat pahala dan keuntungan, bahkan dia termasuk orang yang pertama dimasukkan kedalam neraka ..Nauzubillah..

2- Orang berinfaq kerana malu, maka dia akan memperolehi ganjaran dan pahala ..sikap ini menjadi kebiasaan kebanyakan orang 

3- Orang yang berinfaq kerana sebuah misi, kerana niat dan keikhlasan, maka golongan ini adalah golongan yang akan memperolehi pahala dan yang betul-betul menjadi hamba Allah.

Jangan lupa dalam rezeki yang Allah SWT anugerahkan kepada kita ada sebahagiannya yang perlu kita infaqkan ..Insha Allah.. SAMA-SAMA KITA BERINFAQ